Tidak Ingin Merepotkan Keluarganya, Kakek di Ampenan Akhiri Hidupnya Dengan Gantung Diri

    Tidak Ingin Merepotkan Keluarganya, Kakek di Ampenan Akhiri Hidupnya Dengan Gantung Diri

    Mataram NTB - Karena tidak ingin menyusahkan keluarganya seorang Kakek berusia 80 tahun (Ang Siong) di lingkungan Melayu Timur, Kelurahan Ampenan Tengah, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan cara Gantung diri, (24/11).

    Kapolsek Ampenan AKP Faesal Aprihadi SH menceritakan kejadian yang menimpa warga di wilayah hukumnya tersebut diketahui atas laporan yang masuk dari masyarakat. 

    "Mendapat laporan dari masyarakat Kepala unit SPKT Polsek Ampenan beserta seluruh piket fungsi langsung mendatangi lokasi kejadian, "jelasnya.

    Saat tim sampai kelokasi, melihat korban yang masih dalam keadaan tergantung dengan seutas tali plastik kemudian diturunkan dengan membuka ikatan yang terikat diruang tengah rumah korban.

    Melihat peristiwa tersebut anggota Polsek Ampenan langsung melakukan koordinasi dengan Sat Reskrim Polresta Mataram dan Rumah sakit Bhayangkara Polda NTB.

    Berdasarkan informasi yang diperoleh Kapolsek Ampenan, bahwa korban dilihat pertama kali oleh saksi yang merupakan anak korban saat mampir kerumah tempat kejadian untuk menjengok bapaknya. 

    Karena melihat hal itu, saksi langsung memanggil tetangga yang kemudian melaporkan kekantor kelurahan dan Polsek Ampenan.

    Menurut keterangan saksi, pria 80 tahun tersebut Bapak kandungnya, ia tinggal sendiri di rumah tersebut sedang saksi beserta istri dan anaknya tinggal di wilayah Sandik sambil mengasuh ibu kandungnya (isteri Korban) yang lagi sakit stroke. Kesehariannya Saksi selalu mampir kerumah dimana bapaknya tinggal sendirian di setiap menjemput anaknya pulang sekolah.

    "Jadi bapaknya saksi (korban) tinggal sediri di rumah tersebut, untuk kebutuhan makannya ditangani oleh catering tiap hari, sedang saksi setiap jemput anak nya sekolah selalu mampir menjengok bapaknya, "beber Faesal meniru cerita saksi.

    Menurut saksi, kemaren (23/11) ia bertemu dengan korban dan sempat ngobrol terkait penyakit Prostat yang dideritanya. Kemudian saksi sepakat untuk melakukan operasi. Karena sudah cukup ngobrol kemudian saksi pulang ke rumahnya di wilayah Sandik.

    "Jadi pada saat ingin menengok bapaknya hari ini (24/11) Saksi terkejut melihat korban tergantung di ruang tengah rumah tersebut, "jelasnya.

    Setelah tim dari Reskrim Polresta Mataram dan Petugas Rumah Sakit Bhayangkara tiba dilokasi korban langsung dibawa ke RS Bhayangkara sementara petugas mengumpulkan keterangan dari beberapa saksi lainnya.

    "Saat ini kami masih melengkapi beberapa keterang, dan melakukan olah TKP, korban saat ini sudah di RS Bhayangkara, "jelasnya.

    "Sementara kuat dugaan kami peristiwa ini  perbuatan bunuh diri, namun demikian kami juga tetap melakukan penyelidikan terkait peristiwa ini, "pungkasnya.(Adb)

    ntb
    Syafruddin Adi

    Syafruddin Adi

    Artikel Sebelumnya

    Mediasi Permasalahan Warga, Kapolsek Narmada...

    Artikel Berikutnya

    Nekat Mencuri Untuk Berobat Anak, Seorang...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Polsek Mataram Kembali Mediasi Kejadian Kecelakaan Lalu Lintas Secara Kekeluargaan
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Jelang PAM TPS, Kapolresta Mataram Sampaikan Arahan Kepada Personil
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan

    Ikuti Kami